10 Big Problem Yang Bisa Anda Jadikan Panduan Untuk Membangun Start-Up Yang Fast Growing

10 Big Problem Yang Bisa Anda Jadikan Panduan Untuk Membangun Start-Up Yang Fast Growing

Selayang Pandang Insight Wawasan dari Acara Agro Maritim Start-Up

Hallooo sobat sehat pala semuanya. Beberapa waktu yang lalu, saya sudah posting di IG @siruppalabogor, bahwa saya akan coba sharing sedikit tentang wawasan (insight) apa yang saya dapatkan dari acara Agro Maritim Start-Up yang saya ikuti di gedung Andi Hakim Nasution pada 23 Maret 2019 yang lalu.

Acara Agro-Maritim Start-Up 23 Maret 2019 di Gedung Andi Hakim Nasution IPB Dramaga yang Penuh Inspirasi
Acara Agro-Maritim Start-Up 23 Maret 2019 di Gedung Andi Hakim Nasution IPB Dramaga yang Penuh Inspirasi

Dari beberapa pembicara yang hadir, ada satu yang berkesan buat saya dan aura yang dihadirkan oleh pembicara ini cukup membuat hati saya bergetar. Beliau adalah Bapak Muhaimin Iqbal, seorang punggawa yang turut membesarkan start-up kebanggaan Indonesia, iGrow dan Bukalapak, begitu yang saya tangkap. Beliau juga merupakan Founder Indonesia Start-Up Center.

Begitu naik podium, beliau meminta maaf karena tidak membawa slide presentasi, karena saat itu beliau masih belum bisa membaca dan menulis efek dari operasi mata yang dilakukan hingga 4 kali. Beliau lagi diajari Tuhan untuk melihat apa yang tak terlihat. Sedang belajar melihat apa yang tak ditulis. Begitu beliau bicara ini aja, hati saya sudah langsung bergetar. Frekuensi energi yang dibawa pembicara ini berbeda dari pembicara-pembicara lainnya yang hadir dan pembicara yang biasanya saya temui di seminar-seminar umum. Mungkin dari segi umur dan pengalaman beliau yang terjun langsung menggawangi start-up start-up menempa beliau dan membuatnya lebih bijaksana (di mata saya).

Beberapa point penting dari yang saya tangkap, beliau sempat menyinggung bahwa karakter sebuah start-up itu harus tumbuh besar (fast growing) dan harus bisa mengatasi masalah yang sangattt besar. Berbeda dengan karakter UKM yang jika dikasih pendanaan 250 juta, hanya mampu menghasilkan 2x lipat saja. Kalau karakter start-up, bisa menghasilkan 100x lipatnya bahkan lebih dari itu (menjadi unicorn dan decacorn).

Beliau juga membagikan tips untuk kita-kita, yang newbie ini dan ingin membangun start-up yang hebat dan tumbuh besar seperti iGrow dan Bukalapak. Untuk itu, kita harus mulai dari mengidentifikasi masalah (problem) yang sangattt besar yang ingin kita selesaikan, karena di balik sebuah masalah, pasti ada peluang yang bisa diubah menjadi uang. Beliau menyingkatnya menjadi 10 F untuk memudahkan kita mengingatnya. Apa aja itu?? Simak sampai akhir ya guyysss.

10 Big Problem Yang Bisa Anda Jadikan Panduan Untuk Membangun Start-Up Yang Fast Growing

Pertama, Food. Makanan.

Mulai dari pangan fungsional hingga nutraceutical (nutra: gizi, ceutical: obat), kini menjadi hal yang seksi untuk dikaji dan kebutuhan pasarnya semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya populasi manusia dan bertambahnya keinginan manusia untuk lebih sehat, namun tetap praktis dalam penyajiannya.

Kedua, Feed. Pakan ternak.

Semua yang berhubungan dengan feed, rata-rata bermuara ke jagung. Namun, hingga kini, data pertanian tentang jagung masih nggak jelas. Jikalau ada yang memetakan dengan big data, ini bisa jadi salah satu ide untuk membangun start-up yang pas.

Ketiga, Fuel. Bahan bakar energi.

Pada tahun 2027, Indonesia diprediksi akan kehabisan cadangan minyak yang dimiliki, maka dari itu energi alternatif menjadi hal seksi yang berikutnya untuk teman-teman kaji dan dibuatkan start-up nya (dengan berbasis energi terbarukan ini). Sumber di sekeliling kita banyak. Salah satunya bio fuel dari tebu yang difermentasi dan diteliti bisa 5 persen lebih bersih daripada Diesel.

Keempat, Fiber. Serat.

Salah satunya adalah serat bambu, sebagai alternatif benang untuk membuat kain. Bambu dikenal dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis seperti di Indonesia, bahkan tidak memerlukan banyak air untuk pertumbuhannya.

Kelima, Fish. Ikan.

Berada di negara kepulauan dengan dikelilingi perairan dan lautan, membuat hasil laut (salah satunya ikan) yang didapat, seharusnya berlimpah dan kesejahteraan nelayan juga ikut meningkat. Namun, hal ini agaknya masih menimbulkan gap yang besar antara harapan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Tentunya, semakin besar masalah yang dihadapi, disitulah start-up bisa hadir dan menjadi solusi. Seperti yang dicontohkan oleh Aruna, start-up berbasis perikanan yang telah banyak membantu nelayan untuk mendapatkan harga terbaik dari hasil tangkapan yang mereka dapatkan, dan Aruna menjual dalam skala ekspor ke negara tujuan yang memang langganan membeli ikan dari Indonesia.

Keenam, Fertilizer. Pupuk.

Alam sudah mengajarkan banyak hal buat kita dan membuktikan bahwa pupuk terbaik justru hadir di lingkungan tanaman itu sendiri. Ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk teman-teman yang bergerak di bidang pertanian on-farm agar bisa mengatasi permasalah pupuk di Indonesia.

Ketujuh, Flavour. Perasa.

Salah satu rasa yang paling populer adalah rasa vanilla. Namun, tanaman aslinya jika dijual bisa berkisar 1.000 US Dollar, namun chemical-nya hanya 14 US Dollar. Seiring dengan digalakkannya Bio-Economy 2030 ini, kategori natural identical untuk flavour ini menjadi salah satu perhatian. Salah satu penelitian yang sedang beliau kerjakan adalah menggunakan air tebu dan membuat sintesis reaksi enzimatis untuk menghasilkan flavour yang alami (natural), namun tetap memberikan cita rasa yang mirip dengan aslinya (identical).

Kedelapan, Fragrance. Pengharum.

Bisnis parfum refill kini sudah menjamur dimana-mana, sebab harganya yang terjangkau dan memenuhi keinginan kita akan tampil harum. Namun, tanpa sadar kita semprotkan 100 persen chemical ke tubuh Anda setiap harinya, jika menggunakan parfum refill ini. Ada yang alami, yakni essensial oil, namun harganya cukup mahal. Oleh karena itu, yang mampu menghadirkan kategori natural identical di bidang ini, juga berpeluang menjadi start-up yang tumbuh besar.

Kesembilan, Fund/Finance. Pendanaan keuangan.

Beliau meyakini bahwa hal penting dalam membangun bisnis bukan modal, melainkan model. Beliau bercerita tentang start-up baru yang sedang beliau bangun, bernama Alumnea, yang bekerjasama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan mendaftar sebagai equity crowd funding. Start-up yang mendanai start-up, begitu konsepnya. Jadi, nantinya teman-teman bisa didanai usahanya hingga 10 Milyar.

Kesepuluh, Fun. Bersenang-senang/rekreasi.

Jikalau teman-teman pernah melihat film Maze Runner, ada labirin besar yang harus dipecahkan teka-tekinya. Begitu pula konsep pertanian yang menyenangkan (fun) yang digagas ini juga bisa dikembangkan. Misalkan dibuat labirin dari bekas pertanian jagung. Beliau juga bercerita tentang greenhouse seluas 3.000 m2 fully automatic milik alumni IPB di Pengalengan yang bisa menghasilkan panen setara dengan 300 hektar lahan. Jadi, unsur fun tetap bisa dimasukkan dan memberi nilai tambah bagi pertanian.

That’s all 10 big problem yang bisa teman-teman identifikasi dan kaji lebih mendalam, lalu dijadikan sebagai sumber ide untuk membangun start-up yang fast growing. Saya pribadi dan tim dari sirup pala bogor serta sirup pala Nupala sangat bersemangat untuk membangun bisnis yang nantinya bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi big problem yang ada. Yakni mengatasi permasalahan di bidang Food, terutama di bidang pangan fungsional dan pangan nutraceutical. Harapan kami olahan buah pala atau sirup pala bogor yang kami buat ini bisa menjadi alternatif pangan lokal dan bisa go international serta menjadi solusi kesehatan bagi teman-teman yang mengalami masalah insomnia kronis atau bisa dibilang sebagai obat insomnia alami. Sebab sedari dahulu, bahkan di zaman penjajahan Belanda dulu, sudah terbukti, bahwa buah pala dikenal sebagai pangan fungsional yang memiliki khasiat kesehatan sebagai obat herbal insomnia alami. Lalu next project kami, bisa merambah juga ke bidang flavour, fragrance, dan fun.

Lomba Yang Bisa Diikuti Untuk Menajamkan Naluri untuk Membangun Start-Up

Kami juga mencoba untuk mengikuti lomba guna menajamkan naluri untuk membangun start-up ini, salah satunya adalah Techplanter dari Leave a Nest.

Mengikuti Lomba Techplanter dari Leave a Nest
Mengikuti Lomba Techplanter dari Leave a Nest

Dan kedepannya kami akan coba mengikuti lomba yang diadakan oleh STP IPB – Sains Technology Park IPB. Teman-teman (terutama alumni IPB) yang sudah memiliki usaha juga bisa mengikuti lomba yang diadakan oleh STP IPB ini. Siapa tahu kalau menang bisa berpeluang untuk mendapatkan seed funding hingga 100 juta rupiah. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Nisa di nomor WA 0856-9355-8527 atau 0813-828282-22.

Lomba Yang Bisa Diikuti Untuk Menajamkan Naluri Anda Dalam Membangun Start-Up
Lomba Yang Bisa Diikuti Untuk Menajamkan Naluri Anda Dalam Membangun Start-Up

Selamat berkarya. Bangun tim untuk membuat start-up yang bisa mengakali problem yang ada dan memberikan solusi, serta bertumbuh semakin besar (fast growing). Gracias…

×

Powered by WhatsApp Chat

× Tanya Marketing mengenai Sirup Pala Bogor?